Satu Jalan, Dua Arah

Chapter 2 : Bab 2: Tekanan Keluarga

Lail duduk di meja makan, menatap piring di depannya yang masih penuh dengan nasi dan lauk. Suara ibu dan ayahnya yang terus berbicara tentang pentingnya pekerjaan stabil seperti gema yang tak henti-hentinya mengganggu pikirannya. "Kamu sudah 30 tahun, Lail. Ini bukan waktunya untuk bermimpi lagi. Pekerjaanmu di kantor itu bagus, gajinya stabil, dan kamu bisa hidup nyaman," kata ibu dengan nada yang tegas namun penuh kekhawatiran.

Lail menghela napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Dia tahu bahwa keluarganya hanya ingin yang terbaik untuknya, tetapi hati kecilnya terus berteriak, meminta kebebasan untuk mengejar impiannya. "Tapi, Bu, aku merasa terjebak. Setiap hari aku melakukan hal yang sama, dan aku tidak merasa bahagia," ujarnya dengan suara lemah, hampir seperti bisikan.

Ayahnya yang biasanya diam, kali ini ikut berbicara. "Lail, hidup ini bukan hanya tentang kebahagiaan. Kamu harus bertanggung jawab. Pekerjaanmu sekarang memberikanmu keamanan finansial. Menjadi penulis itu tidak pasti, dan kami tidak ingin kamu menderita di kemudian hari."

Lail merasa seperti terjepit di antara dua dunia. Di satu sisi, dia mengerti kekhawatiran orang tuanya, tetapi di sisi lain, dia tidak bisa mengabaikan suara hatinya yang terus mendorongnya untuk menulis. Dia ingat malam-malam di mana dia duduk di depan laptopnya, mengetik cerita-cerita pendek yang membuatnya merasa hidup. Tapi setiap kali dia mencoba membicarakan hal ini dengan keluarganya, rasanya seperti dinding yang tak bisa ditembus.

Malam itu, setelah percakapan yang melelahkan dengan orang tuanya, Lail kembali ke kamarnya. Dia membuka laptopnya dan menatap layar kosong. Jari-jarinya menari di atas keyboard, tetapi tidak ada kata yang keluar. Pikirannya penuh dengan keraguan dan ketakutan. Apakah dia benar-benar bisa meninggalkan pekerjaannya yang stabil? Apakah dia cukup baik untuk menjadi seorang penulis? Pertanyaan-pertanyaan itu terus mengganggunya, membuatnya sulit untuk fokus.

Dia menutup laptopnya dan berbaring di tempat tidur, menatap langit-langit kamar. Hatinya berat, tetapi dia tahu bahwa dia tidak bisa terus seperti ini. Dia harus membuat keputusan, dan itu berarti harus berhadapan dengan ketakutannya sendiri. Mungkin, hanya mungkin, dia bisa menemukan jalan tengah yang membuatnya dan keluarganya bahagia.

Hot Novel

Check Out Novel Terbaru

View All

Si Bodoh yang Jenius

Jojo, cowok pintar yang sombong, awalnya menertawakan Maria, siswi baru cantik keturunan Chinese yang bodoh dalam pelajaran. Namun setelah dipasangkan untuk belajar bersama, Jojo perlahan kagum dengan kerja keras Maria. Maria yang dulunya selalu gagal, kini semakin berkembang berkat bimbingan Jojo. Senyuman dan semangat Maria membuat hati Jojo goyah. Semakin lama, Maria tidak hanya belajar dengan baik, tapi juga menanjak pesat hingga membuat Jojo terancam. Dari hubungan guru–murid kecil-kecilan, hubungan mereka berkembang menjadi persahabatan hangat yang penuh ketegangan batin karena persaingan.

read more

Lolongan Terakhir di Hutan Kelam

Di sebuah desa terpencil dekat hutan, serangkaian kematian brutal terjadi. Hewan ternak dan manusia ditemukan tewas dengan tubuh tercabik. Arman, seorang pemuda desa, mulai menemukan bahwa keluarganya terikat kutukan manusia serigala. Saat ayahnya berubah menjadi monster, rahasia kelam keluarga terkuak. Arman harus melawan bukan hanya ayahnya, tapi juga roh serigala purba yang berusaha mengambil alih tubuhnya. Dengan pisau bulan, ia berusaha menghentikan kutukan, namun setiap langkah justru menyeretnya semakin dalam ke dalam kegelapan.

read more

Sehabis Mencintai, Aku Belajar Melepaskan

Kisah Rania bermula dari cinta yang begitu dalam, namun meninggalkan luka yang menghancurkan. Ia berusaha bangkit di tengah kebingungan, dihadapkan pada pilihan antara Adi—cinta lama yang kembali meminta kesempatan—dan Damar, sahabat yang tulus namun diam-diam mencintainya. Di perjalanan, Rania menemukan bahwa hidup bukan hanya tentang bertahan pada kenangan, tapi juga berani membuka pintu baru. Apakah Rania akan memilih cinta yang pernah menyakitinya, atau cinta baru yang penuh ketenangan?

read more

Kucing

kucing menjadi harimau

read more

hello

berubah mentality kucing

read more

30 menit

Novel ini menceritakan pengandaian dari rani jika saja 30 menitnya lebih baik

read more

Primadona Mengejar Pecundang

Dita, primadona dan peringkat pertama SMA Permata Kasih, awalnya menganggap Zeno sebagai siswa bodoh tak berguna. Namun saat melihat keteguhan dan potensi tersembunyi Zeno, ia justru berbalik jatuh hati dan bertekad membimbingnya. Tak disangka, Zeno bukan hanya menyusulnya, tapi mengalahkannya—baik dalam pelajaran, maupun dalam permainan perasaan......

read more

Bukan Untuk Kita Bertiga

Rani, Dira, dan Aldo bersahabat sejak kuliah. Namun semuanya mulai berubah saat Rani diam-diam jatuh cinta pada Aldo, yang ternyata memiliki perasaan pada Dira. Dira, yang menyadari hal itu, mencoba menjauh demi menjaga persahabatan mereka, tapi justru menyebabkan konflik batin yang lebih besar. Kisah ini menggambarkan cinta yang tidak bisa dimiliki tanpa menghancurkan sesuatu yang lain.

read more

Bukan Gamon

Vira baru saja putus dari Hamdan dan merasa dunia runtuh. Ia gagal move on, hingga Hadnyan—teman mantan yang dikenal cuek dan introvert—tiba-tiba muncul dalam hidupnya. Sifat Hadnyan yang suka jahil tapi tidak pernah benar-benar hadir membuat Vira bimbang: nyaman, tapi terluka. Siklus hadir-menghilang Hadnyan membuat Vira kelelahan secara emosional, hingga akhirnya ia memutuskan untuk pergi. Namun, Hadnyan yang selama ini diam mulai berubah. Perasaan mulai jujur disampaikan, luka mulai diobati.

read more