Bayang-Bayang di Balik Rindu
Chapter 4 : Kenangan yang Terlupakan
Malam itu, Arka duduk di apartemen kecilnya yang terletak di lantai 15 sebuah gedung tinggi di Skylight City. Cahaya lampu kota yang berkelap-kelip menerobos jendela, menciptakan bayangan yang bergerak di dinding. Dia baru saja pulang dari kantor, tubuhnya lelah namun pikirannya masih sibuk dengan deadline yang menumpuk. Matanya tertuju pada sebuah kotak kayu tua yang tergeletak di sudut ruangan. Kotak itu adalah satu-satunya barang yang dia bawa dari rumah masa kecilnya.
Dengan langkah berat, Arka mendekati kotak itu dan membukanya perlahan. Di dalamnya, dia menemukan tumpukan foto lama yang sudah mulai menguning. Foto pertama yang dia ambil adalah foto keluarganya yang diambil sepuluh tahun lalu. Mereka berdiri di depan rumah kecil mereka di pinggiran kota, tersenyum lebar. Arka masih ingat hari itu; hari ulang tahunnya yang ke-15. Ibunya telah memasak makanan favoritnya, dan ayahnya memberikan sebuah buku catatan sebagai hadiah.
Dia mengusap foto itu dengan lembut, merasakan nostalgia yang mendalam. Rumah itu mungkin kecil dan sederhana, tetapi penuh dengan cinta dan tawa. Arka teringat bagaimana mereka sering berkumpul di meja makan, berbagi cerita tentang hari mereka. Sekarang, semua itu terasa jauh, seperti mimpi yang hampir terlupakan.
Arka mengambil foto lain, kali ini foto dirinya dan adik perempuannya, Rara, sedang bermain di halaman belakang. Mereka tertawa lepas, tanpa beban. Rara sekarang tinggal di kota lain, mengejar mimpinya menjadi seorang desainer. Mereka jarang bertemu, bahkan jarang berbicara. Kesibukan masing-masing telah memisahkan mereka.
Dia menatap foto-foto itu lama, merasakan kerinduan yang dalam. Kehidupan di Skylight City yang serba cepat dan penuh tekanan tiba-tiba terasa hampa. Arka menyadari bahwa dia telah kehilangan sesuatu yang berharga dalam perjalanannya mengejar kesuksesan. Dia merindukan kesederhanaan, kehangatan, dan kebersamaan yang dulu dia miliki.
Malam itu, Arka memutuskan untuk menelepon orang tuanya. Suara ibunya yang hangat membuatnya merasa tenang. Mereka berbicara lama, menceritakan kenangan-kenangan indah yang mereka bagi. Arka berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak melupakan akarnya, untuk selalu mengingat dari mana dia berasal.
Sebelum tidur, Arka meletakkan foto-foto itu di meja kerjanya, sebagai pengingat akan apa yang benar-benar penting dalam hidup. Dia tahu bahwa kesuksesan di kantor tidak akan berarti jika dia kehilangan dirinya sendiri dan orang-orang yang dia cintai.

Si Bodoh yang Jenius
Jojo, cowok pintar yang sombong, awalnya menertawakan Maria, siswi baru cantik keturunan Chinese yang bodoh dalam pelajaran. Namun setelah dipasangkan untuk belajar bersama, Jojo perlahan kagum dengan kerja keras Maria. Maria yang dulunya selalu gagal, kini semakin berkembang berkat bimbingan Jojo. Senyuman dan semangat Maria membuat hati Jojo goyah. Semakin lama, Maria tidak hanya belajar dengan baik, tapi juga menanjak pesat hingga membuat Jojo terancam. Dari hubungan guru–murid kecil-kecilan, hubungan mereka berkembang menjadi persahabatan hangat yang penuh ketegangan batin karena persaingan.
read more
Lolongan Terakhir di Hutan Kelam
Di sebuah desa terpencil dekat hutan, serangkaian kematian brutal terjadi. Hewan ternak dan manusia ditemukan tewas dengan tubuh tercabik. Arman, seorang pemuda desa, mulai menemukan bahwa keluarganya terikat kutukan manusia serigala. Saat ayahnya berubah menjadi monster, rahasia kelam keluarga terkuak. Arman harus melawan bukan hanya ayahnya, tapi juga roh serigala purba yang berusaha mengambil alih tubuhnya. Dengan pisau bulan, ia berusaha menghentikan kutukan, namun setiap langkah justru menyeretnya semakin dalam ke dalam kegelapan.
read more
Sehabis Mencintai, Aku Belajar Melepaskan
Kisah Rania bermula dari cinta yang begitu dalam, namun meninggalkan luka yang menghancurkan. Ia berusaha bangkit di tengah kebingungan, dihadapkan pada pilihan antara Adi—cinta lama yang kembali meminta kesempatan—dan Damar, sahabat yang tulus namun diam-diam mencintainya. Di perjalanan, Rania menemukan bahwa hidup bukan hanya tentang bertahan pada kenangan, tapi juga berani membuka pintu baru. Apakah Rania akan memilih cinta yang pernah menyakitinya, atau cinta baru yang penuh ketenangan?
read more
Primadona Mengejar Pecundang
Dita, primadona dan peringkat pertama SMA Permata Kasih, awalnya menganggap Zeno sebagai siswa bodoh tak berguna. Namun saat melihat keteguhan dan potensi tersembunyi Zeno, ia justru berbalik jatuh hati dan bertekad membimbingnya. Tak disangka, Zeno bukan hanya menyusulnya, tapi mengalahkannya—baik dalam pelajaran, maupun dalam permainan perasaan......
read more
Bukan Untuk Kita Bertiga
Rani, Dira, dan Aldo bersahabat sejak kuliah. Namun semuanya mulai berubah saat Rani diam-diam jatuh cinta pada Aldo, yang ternyata memiliki perasaan pada Dira. Dira, yang menyadari hal itu, mencoba menjauh demi menjaga persahabatan mereka, tapi justru menyebabkan konflik batin yang lebih besar. Kisah ini menggambarkan cinta yang tidak bisa dimiliki tanpa menghancurkan sesuatu yang lain.
read more
Bukan Gamon
Vira baru saja putus dari Hamdan dan merasa dunia runtuh. Ia gagal move on, hingga Hadnyan—teman mantan yang dikenal cuek dan introvert—tiba-tiba muncul dalam hidupnya. Sifat Hadnyan yang suka jahil tapi tidak pernah benar-benar hadir membuat Vira bimbang: nyaman, tapi terluka. Siklus hadir-menghilang Hadnyan membuat Vira kelelahan secara emosional, hingga akhirnya ia memutuskan untuk pergi. Namun, Hadnyan yang selama ini diam mulai berubah. Perasaan mulai jujur disampaikan, luka mulai diobati.
read more