Bayang-Bayang di Balik Rindu
Chapter 5 : Kegelisahan di Kafe Skyline Brew
Langit sore di Skylight City mulai memudar, warna jingga dan ungu berbaur di ufuk barat. Arka duduk di sudut kafe Skyline Brew, tempat yang selalu memberinya ketenangan. Di tangannya, secangkir kopi hitam masih mengeluarkan aroma yang hangat. Matanya menatap ke luar jendela, memandangi orang-orang yang berlalu lalang dengan ritme kehidupan mereka sendiri.
Di hadapannya, sebuah buku jurnal terbuka lebar. Pena di tangannya bergerak lambat, mencoretkan kata-kata yang mencoba mengungkapkan kegelisahannya. 'Apa yang sebenarnya aku cari?' tulisnya. Pertanyaan itu terus menghantuinya sejak ia menemukan foto lama keluarganya. Foto itu mengingatkannya pada masa-masa ketika hidup terasa lebih sederhana, ketika tawa dan kebersamaan adalah hal yang paling berharga.
Arka menyesap kopinya, mencoba menenangkan pikirannya. Tapi kenangan itu terus datang, seperti gelombang yang tak henti-hentinya. Ia ingat bagaimana ayahnya selalu membacakan cerita sebelum tidur, bagaimana ibunya memasak makanan favoritnya setiap akhir pekan. Kini, semua itu terasa jauh, terasingkan oleh tuntutan karier dan kehidupan kota yang serba cepat.
Ia menulis lagi, 'Apakah semua ini sepadan? Apakah kesuksesan yang aku kejar benar-benar akan membawa kebahagiaan?' Pertanyaan-pertanyaan itu seperti beban yang semakin berat di pundaknya. Arka merasa terjebak, terbelah antara ambisi dan kerinduan akan masa lalu yang sederhana.
Suara gemericik air mancur di luar kafe menyadarkannya dari lamunannya. Ia menutup buku jurnalnya, mengambil napas dalam-dalam. 'Mungkin aku hanya perlu waktu,' pikirnya. Tapi waktu adalah sesuatu yang semakin langka dalam hidupnya. Startup tempatnya bekerja terus menuntut lebih, dan ia merasa semakin kehilangan dirinya sendiri.
Arka memandangi cangkir kopinya yang hampir habis. 'Besok adalah hari baru,' katanya pada dirinya sendiri. Tapi di dalam hatinya, ia tahu bahwa kegelisahan ini tidak akan mudah hilang. Ia hanya bisa berharap bahwa suatu hari nanti, ia akan menemukan jawaban yang ia cari.

Si Bodoh yang Jenius
Jojo, cowok pintar yang sombong, awalnya menertawakan Maria, siswi baru cantik keturunan Chinese yang bodoh dalam pelajaran. Namun setelah dipasangkan untuk belajar bersama, Jojo perlahan kagum dengan kerja keras Maria. Maria yang dulunya selalu gagal, kini semakin berkembang berkat bimbingan Jojo. Senyuman dan semangat Maria membuat hati Jojo goyah. Semakin lama, Maria tidak hanya belajar dengan baik, tapi juga menanjak pesat hingga membuat Jojo terancam. Dari hubungan guru–murid kecil-kecilan, hubungan mereka berkembang menjadi persahabatan hangat yang penuh ketegangan batin karena persaingan.
read more
Lolongan Terakhir di Hutan Kelam
Di sebuah desa terpencil dekat hutan, serangkaian kematian brutal terjadi. Hewan ternak dan manusia ditemukan tewas dengan tubuh tercabik. Arman, seorang pemuda desa, mulai menemukan bahwa keluarganya terikat kutukan manusia serigala. Saat ayahnya berubah menjadi monster, rahasia kelam keluarga terkuak. Arman harus melawan bukan hanya ayahnya, tapi juga roh serigala purba yang berusaha mengambil alih tubuhnya. Dengan pisau bulan, ia berusaha menghentikan kutukan, namun setiap langkah justru menyeretnya semakin dalam ke dalam kegelapan.
read more
Sehabis Mencintai, Aku Belajar Melepaskan
Kisah Rania bermula dari cinta yang begitu dalam, namun meninggalkan luka yang menghancurkan. Ia berusaha bangkit di tengah kebingungan, dihadapkan pada pilihan antara Adi—cinta lama yang kembali meminta kesempatan—dan Damar, sahabat yang tulus namun diam-diam mencintainya. Di perjalanan, Rania menemukan bahwa hidup bukan hanya tentang bertahan pada kenangan, tapi juga berani membuka pintu baru. Apakah Rania akan memilih cinta yang pernah menyakitinya, atau cinta baru yang penuh ketenangan?
read more
Primadona Mengejar Pecundang
Dita, primadona dan peringkat pertama SMA Permata Kasih, awalnya menganggap Zeno sebagai siswa bodoh tak berguna. Namun saat melihat keteguhan dan potensi tersembunyi Zeno, ia justru berbalik jatuh hati dan bertekad membimbingnya. Tak disangka, Zeno bukan hanya menyusulnya, tapi mengalahkannya—baik dalam pelajaran, maupun dalam permainan perasaan......
read more
Bukan Untuk Kita Bertiga
Rani, Dira, dan Aldo bersahabat sejak kuliah. Namun semuanya mulai berubah saat Rani diam-diam jatuh cinta pada Aldo, yang ternyata memiliki perasaan pada Dira. Dira, yang menyadari hal itu, mencoba menjauh demi menjaga persahabatan mereka, tapi justru menyebabkan konflik batin yang lebih besar. Kisah ini menggambarkan cinta yang tidak bisa dimiliki tanpa menghancurkan sesuatu yang lain.
read more
Bukan Gamon
Vira baru saja putus dari Hamdan dan merasa dunia runtuh. Ia gagal move on, hingga Hadnyan—teman mantan yang dikenal cuek dan introvert—tiba-tiba muncul dalam hidupnya. Sifat Hadnyan yang suka jahil tapi tidak pernah benar-benar hadir membuat Vira bimbang: nyaman, tapi terluka. Siklus hadir-menghilang Hadnyan membuat Vira kelelahan secara emosional, hingga akhirnya ia memutuskan untuk pergi. Namun, Hadnyan yang selama ini diam mulai berubah. Perasaan mulai jujur disampaikan, luka mulai diobati.
read more