Bukan Gamon

Chapter 1 : Hujan dan Selamat Tinggal

Tetes hujan menggema di atas atap seng kafe tua itu, menemani jari-jari Vira yang gemetar mencengkrip cangkir kopi yang sudah dingin. Aroma robusta pahit bercampur udara lembap hujan April memenuhi paru-parunya, tapi tak ada yang lebih pahit daripada kata-kata yang harus diucapkannya hari ini.

‘Kita sudah tidak sejalan lagi, Dan.’ Kalimat itu meluncur dari bibirnya, dibarengi deru angin yang menerpa jendela kaca berkondensasi. Matanya menatap bayangan wajah Hamdan di permukaan meja kayu yang berkilau oleh tetesan air mineral—wajah yang dulu selalu membuat jantungnya berdegup kencang, kini terasa asing.

Hamdan menghela napas panjang, tangannya mengebas rambut ikalnya yang basah oleh hujan. ‘Ini karena aku menolak lamaranmu bulan lalu? Aku hanya butuh waktu—’

‘Bukan cuma itu!’ Vira memotong, suaranya naik setengah oktaf tanpa sengaja. Seorang pelayan melirik ke arah mereka. ‘Kau bahkan tak pernah bertanya bagaimana operasi ibuku seminggu yang lalu. Dua pesan singkat, Dan. Hanya dua.’ Jarinya meremas serbet kertas sampai hancur.

Di luar, kilat menyambar mengikuti gelegar guruh. Vira teringat malam dua tahun lalu ketika Hamdan mengatarinya pulang ke kost dalam hujan serupa, jaketnya dibentangkan di atas kepala mereka berdua sementara tertawa-tawa seperti anak kecil. Kini, jarak tiga puluh sentimeter di antara mereka terasa seperti jurang.

‘Karirku sedang di ujung tanduk, Vir. Kau tahu tekanan di kantor—’

‘Dan hidupku berhenti di situ?’ Air mata akhirnya tumpah, membasahi pipinya yang sudah pucat. ‘Aku butuh partner, Dan. Bukan anak kecil yang hanya bisa bercerita tentang promosi dan bonus.’

Hujan semakin deras ketika Hamdan berdiri, kursinya berdecit keras di lantai. Wajahnya merah berpadu dengan lampu neon kafe yang berkedip-kedip. ‘Kalau itu yang kau mau, baiklah!’ Dompetnya dilempar ke meja sampai sendok logam berdentang. ‘Nikmati kesendirianmu dengan kariermu yang sempurna itu!’

Pintu kafe terbanting. Vira menatap ponsel di tangannya yang masih menampilkan chat terakhir dengan ibu—tentang betapa berbedanya Hamdan sekarang dibandingkan pria sopan yang dulu kerap mengantarkan kue ke rumah. Butiran hujan di jendela seakan menari-nari mengejek, merekam bayangannya yang menggigil memasang kembali cincin berlian sederhana di jari manis, lalu meletakkannya di atas tumpukan struk pembayaran yang tak pernah jadi dibahas tadi.

Lima belas menit kemudian, ketika hujan mereda menjadi gerimis, Vira melangkah keluar dengan mata bengkak tapi bahu tegak. Bau petrichor—aroma tanah basah pascahujan—menusuk hidungnya, mengingatkannya bahwa dunia tetap berputar meski hatinya remuk. Di ujung jalan, sinar matahari mulai menembus awan, meninggalkan jejak pelangi samar di atas trotoar yang mengilap.

Hot Novel

Check Out Novel Terbaru

View All

Si Bodoh yang Jenius

Jojo, cowok pintar yang sombong, awalnya menertawakan Maria, siswi baru cantik keturunan Chinese yang bodoh dalam pelajaran. Namun setelah dipasangkan untuk belajar bersama, Jojo perlahan kagum dengan kerja keras Maria. Maria yang dulunya selalu gagal, kini semakin berkembang berkat bimbingan Jojo. Senyuman dan semangat Maria membuat hati Jojo goyah. Semakin lama, Maria tidak hanya belajar dengan baik, tapi juga menanjak pesat hingga membuat Jojo terancam. Dari hubungan guru–murid kecil-kecilan, hubungan mereka berkembang menjadi persahabatan hangat yang penuh ketegangan batin karena persaingan.

read more

Lolongan Terakhir di Hutan Kelam

Di sebuah desa terpencil dekat hutan, serangkaian kematian brutal terjadi. Hewan ternak dan manusia ditemukan tewas dengan tubuh tercabik. Arman, seorang pemuda desa, mulai menemukan bahwa keluarganya terikat kutukan manusia serigala. Saat ayahnya berubah menjadi monster, rahasia kelam keluarga terkuak. Arman harus melawan bukan hanya ayahnya, tapi juga roh serigala purba yang berusaha mengambil alih tubuhnya. Dengan pisau bulan, ia berusaha menghentikan kutukan, namun setiap langkah justru menyeretnya semakin dalam ke dalam kegelapan.

read more

Sehabis Mencintai, Aku Belajar Melepaskan

Kisah Rania bermula dari cinta yang begitu dalam, namun meninggalkan luka yang menghancurkan. Ia berusaha bangkit di tengah kebingungan, dihadapkan pada pilihan antara Adi—cinta lama yang kembali meminta kesempatan—dan Damar, sahabat yang tulus namun diam-diam mencintainya. Di perjalanan, Rania menemukan bahwa hidup bukan hanya tentang bertahan pada kenangan, tapi juga berani membuka pintu baru. Apakah Rania akan memilih cinta yang pernah menyakitinya, atau cinta baru yang penuh ketenangan?

read more

Kucing

kucing menjadi harimau

read more

hello

berubah mentality kucing

read more

30 menit

Novel ini menceritakan pengandaian dari rani jika saja 30 menitnya lebih baik

read more

Primadona Mengejar Pecundang

Dita, primadona dan peringkat pertama SMA Permata Kasih, awalnya menganggap Zeno sebagai siswa bodoh tak berguna. Namun saat melihat keteguhan dan potensi tersembunyi Zeno, ia justru berbalik jatuh hati dan bertekad membimbingnya. Tak disangka, Zeno bukan hanya menyusulnya, tapi mengalahkannya—baik dalam pelajaran, maupun dalam permainan perasaan......

read more

Bukan Untuk Kita Bertiga

Rani, Dira, dan Aldo bersahabat sejak kuliah. Namun semuanya mulai berubah saat Rani diam-diam jatuh cinta pada Aldo, yang ternyata memiliki perasaan pada Dira. Dira, yang menyadari hal itu, mencoba menjauh demi menjaga persahabatan mereka, tapi justru menyebabkan konflik batin yang lebih besar. Kisah ini menggambarkan cinta yang tidak bisa dimiliki tanpa menghancurkan sesuatu yang lain.

read more

Bukan Gamon

Vira baru saja putus dari Hamdan dan merasa dunia runtuh. Ia gagal move on, hingga Hadnyan—teman mantan yang dikenal cuek dan introvert—tiba-tiba muncul dalam hidupnya. Sifat Hadnyan yang suka jahil tapi tidak pernah benar-benar hadir membuat Vira bimbang: nyaman, tapi terluka. Siklus hadir-menghilang Hadnyan membuat Vira kelelahan secara emosional, hingga akhirnya ia memutuskan untuk pergi. Namun, Hadnyan yang selama ini diam mulai berubah. Perasaan mulai jujur disampaikan, luka mulai diobati.

read more