Bukan Untuk Kita Bertiga

Chapter 3 : Bunga di Balik Hujan

Cahaya matahari pagi menyelinap melalui jendela perpustakaan, menyorot rambut ikal Aldo yang berantakan. Rani diam-diam mengamatinya dari balik tumpukan buku, jantungnya berdebar kencang setiap kali Aldo menjilat jarinya untuk membalik halaman. Sejak minggu lalu, ia selalu membawa dua kotak bekal - satu untuknya, satu untuk Aldo dengan alasan 'kebetulan masakannya kebanyakan'.

'Kamu kayak nenekku saja,' canda Aldo suatu siang sambil mengunyah tumis kangkung buatan Rani, 'tapi ini enak banget, sih.' Rani tersipu sambil pura-pura sibuk membenahi notes, giginya menggigit bibir bawah untuk menahan senyum bahagia.

Pikirannya terus berkecamuk. Ia mulai mengatur ulang jadwal kelompok belajar, memastikan mereka bertemu setidaknya empat kali seminggu. 'Untuk efisiensi waktu,' batinnya membujuk, meski tahu alasan sebenarnya adalah denyut nadinya yang selalu tidak karuan saat melihat Aldo tertawa lepas atau mengernyit saat memecahkan soal.

Suatu sore, langit tiba-tiba mendung ketika mereka hendak pulang dari kampus. Angin musim hujan menerbangkan daun-daun kering di trotoar. 'Awas, nanti kehujanan!' seru Dira sambil berlari kecil ke halte transjakarta. Aldo mengeluarkan payung lipat kecil dari tasnya yang sudah compang-camping.

Rani memandang hujan yang mulai turun rintik-rintik. Sebuah ide nekat muncul di kepalanya. 'Aku...aku lupa bawa payung,' bohongnya sambil menurunkan payung yang ada di tasnya ke dasar tas, 'Tapi nggak apa-apa, kok. Rumahku dekat.'

'Jangan ngawur, nanti sakit,' protes Aldo dengan wajah khawatir. Tanpa pikir panjang, Rani menyodorkan payungnya yang bermotif bunga sakura pada Aldo. 'Kamu aja yang pake. Tasmu kan penting, isinya laptop dan segala.' Tangan mereka bersentuhan sejenak, dan Rani merasa seluruh tubuhnya panas. 'Aku...aku duluan ya!' serunya sebelum berlari masuk ke dalam hujan yang kini semakin deras.

Tetesan air dingin membasahi rambut dan bajunya. Rani berlari sambil tersenyum-senyum bodoh, menikmati setiap tetes hujan yang seolah membasuh keberanian palsunya. Angin malam membuatnya menggigil, tapi hatinya hangat membayangkan Aldo pulang dengan payungnya.

Keesokan harinya, Rani terbangun dengan kepala berat dan tenggorokan yang serasa terbakar. Ia memandang foto tiga sekawan di meja samping tempat tidur - dimana Aldo sedang membuat wajah konyol sambil memeluk bahu mereka. Tangannya meraih ponsel, dan senyum kecil mengembang saat melihat notifikasi dari Aldo: 'Makasih payungnya kemarin. Kamu baik banget, Ran. Jangan lupa minum vitamin!' disertai emoticon hati berwarna kuning.

Sambil bersin-bersin dan memeluk guling, Rani menatap langit-langit kamar. Hatinya berdesir antara bahagia dan cemas. Bahagia karena perhatiannya diperhatikan, cemas karena tidak tahu apakah Aldo bisa melihat apa yang sebenarnya tersembunyi di balik semua tindakannya itu - seperti bunga-bunga yang hanya mekar di musim hujan, tak terlihat tapi menyimpan keindahan yang rapuh.

Hot Novel

Check Out Novel Terbaru

View All

Si Bodoh yang Jenius

Jojo, cowok pintar yang sombong, awalnya menertawakan Maria, siswi baru cantik keturunan Chinese yang bodoh dalam pelajaran. Namun setelah dipasangkan untuk belajar bersama, Jojo perlahan kagum dengan kerja keras Maria. Maria yang dulunya selalu gagal, kini semakin berkembang berkat bimbingan Jojo. Senyuman dan semangat Maria membuat hati Jojo goyah. Semakin lama, Maria tidak hanya belajar dengan baik, tapi juga menanjak pesat hingga membuat Jojo terancam. Dari hubungan guru–murid kecil-kecilan, hubungan mereka berkembang menjadi persahabatan hangat yang penuh ketegangan batin karena persaingan.

read more

Lolongan Terakhir di Hutan Kelam

Di sebuah desa terpencil dekat hutan, serangkaian kematian brutal terjadi. Hewan ternak dan manusia ditemukan tewas dengan tubuh tercabik. Arman, seorang pemuda desa, mulai menemukan bahwa keluarganya terikat kutukan manusia serigala. Saat ayahnya berubah menjadi monster, rahasia kelam keluarga terkuak. Arman harus melawan bukan hanya ayahnya, tapi juga roh serigala purba yang berusaha mengambil alih tubuhnya. Dengan pisau bulan, ia berusaha menghentikan kutukan, namun setiap langkah justru menyeretnya semakin dalam ke dalam kegelapan.

read more

Sehabis Mencintai, Aku Belajar Melepaskan

Kisah Rania bermula dari cinta yang begitu dalam, namun meninggalkan luka yang menghancurkan. Ia berusaha bangkit di tengah kebingungan, dihadapkan pada pilihan antara Adi—cinta lama yang kembali meminta kesempatan—dan Damar, sahabat yang tulus namun diam-diam mencintainya. Di perjalanan, Rania menemukan bahwa hidup bukan hanya tentang bertahan pada kenangan, tapi juga berani membuka pintu baru. Apakah Rania akan memilih cinta yang pernah menyakitinya, atau cinta baru yang penuh ketenangan?

read more

Kucing

kucing menjadi harimau

read more

hello

berubah mentality kucing

read more

30 menit

Novel ini menceritakan pengandaian dari rani jika saja 30 menitnya lebih baik

read more

Primadona Mengejar Pecundang

Dita, primadona dan peringkat pertama SMA Permata Kasih, awalnya menganggap Zeno sebagai siswa bodoh tak berguna. Namun saat melihat keteguhan dan potensi tersembunyi Zeno, ia justru berbalik jatuh hati dan bertekad membimbingnya. Tak disangka, Zeno bukan hanya menyusulnya, tapi mengalahkannya—baik dalam pelajaran, maupun dalam permainan perasaan......

read more

Bukan Untuk Kita Bertiga

Rani, Dira, dan Aldo bersahabat sejak kuliah. Namun semuanya mulai berubah saat Rani diam-diam jatuh cinta pada Aldo, yang ternyata memiliki perasaan pada Dira. Dira, yang menyadari hal itu, mencoba menjauh demi menjaga persahabatan mereka, tapi justru menyebabkan konflik batin yang lebih besar. Kisah ini menggambarkan cinta yang tidak bisa dimiliki tanpa menghancurkan sesuatu yang lain.

read more

Bukan Gamon

Vira baru saja putus dari Hamdan dan merasa dunia runtuh. Ia gagal move on, hingga Hadnyan—teman mantan yang dikenal cuek dan introvert—tiba-tiba muncul dalam hidupnya. Sifat Hadnyan yang suka jahil tapi tidak pernah benar-benar hadir membuat Vira bimbang: nyaman, tapi terluka. Siklus hadir-menghilang Hadnyan membuat Vira kelelahan secara emosional, hingga akhirnya ia memutuskan untuk pergi. Namun, Hadnyan yang selama ini diam mulai berubah. Perasaan mulai jujur disampaikan, luka mulai diobati.

read more