Nanti Juga Sembuh Sendiri

Chapter 4 : Asha Mulai Menyadari Perasaannya

Hari itu, langit tampak cerah dengan awan putih yang berarak perlahan. Asha duduk di bangku taman sekolah, memandang ke arah lapangan di mana Arya sedang bermain bola dengan teman-temannya. Matanya tanpa sadar mengikuti setiap gerakan Arya, dan hatinya tiba-tiba berdebar kencang. Dia mencoba mengabaikan perasaan itu, tapi semakin dia mencoba, semakin kuat perasaan itu muncul.

Sejak pertemuan pertama mereka, Asha selalu merasa nyaman berada di dekat Arya. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, berbicara tentang banyak hal, dan tertawa bersama. Tapi belakangan ini, Asha mulai merasakan sesuatu yang berbeda. Setiap kali Arya tersenyum padanya, dadanya terasa hangat, dan setiap kali Arya menyentuh tangannya, bahkan secara tidak sengaja, dia merasa seperti ada aliran listrik yang mengalir di tubuhnya.

Asha mencoba mengingat kapan perasaan ini mulai muncul. Mungkin saat Arya membantunya mengerjakan tugas matematika yang sulit, atau saat Arya menemaninya pulang ke rumah setelah hujan deras. Atau mungkin, perasaan ini sudah ada sejak lama, tapi baru sekarang dia menyadarinya.

Dia menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. 'Apa yang sedang terjadi padaku?' pikirnya. Asha tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Dia selalu menganggap Arya sebagai teman baik, tapi sekarang, perasaannya mulai berubah menjadi sesuatu yang lebih dalam.

Asha tahu bahwa Arya diam-diam menyukainya, tapi dia tidak yakin apakah dia siap untuk mengakui perasaannya sendiri. Dia takut jika dia mengungkapkan perasaannya, persahabatan mereka akan berubah. Tapi di sisi lain, dia juga tidak bisa terus menyangkal apa yang dia rasakan.

Dia memutuskan untuk memberikan waktu pada dirinya sendiri untuk memikirkan semua ini. Mungkin, dengan waktu, dia akan menemukan jawaban yang tepat. Tapi satu hal yang pasti, perasaannya terhadap Arya tidak bisa lagi diabaikan.

Hot Novel

Check Out Novel Terbaru

View All

Now You’re My Favorite Hello

Aisha, siswi baru di SMA, terjebak dalam dinamika hati antara Rian—sahabat sekaligus cinta pertamanya—dan sang kakak kelas misterius yang selalu menyapanya dengan hangat. Saat proyek, lomba, dan momen-momen tak terduga mempererat mereka, pilihan sulit menanti di akhir. Di malam purnama terakhir sebelum keputusan terungkap, hati Aisha bergetar: akankah ia memilih kenyamanan bersama Rian, atau keberanian merespons sapaan hangat sang kakak kelas? perjalanan mereka berujung pada satu momen yang menentukan segalanya…

read more

Menara Seratus.

Di tengah dunia yang diliputi kabut dan keputusasaan, berdiri sebuah menara raksasa yang menjulang hingga menembus awan: Menara Seratus. Tidak ada yang tahu siapa yang membangunnya, atau apa yang tersembunyi di lantai teratasnya. Tapi legenda mengatakan, siapa pun yang berhasil mencapai lantai ke-100 akan diberikan satu hal — apa pun yang paling diinginkan hatinya. Ratusan petarung, penyihir, pemburu, dan bahkan bangsawan telah mencoba mendaki menara itu. Sebagian kembali gila. Sebagian menghilang. Dan sebagian... menjadi legenda.

read more

Perjalanan Sunyi Goblin: Dari Level-1 Jadi Bos Rahasia

Siapa sangka sesosok goblin yang dikira bodoh itu sejatinya menarik benang merah sistem dunia, melesat mengumpulkan EXP dari balik bayangan, hingga akhirnya segala bug dan cheat yang ia tanam malah membuatnya menjadi sosok yang paling ditakuti—bukan sebagai pahlawan, tetapi sebagai bos rahasia yang tak pernah terlihat oleh pemain lain

read more

Langit dan Luka: Kisah Cinta Dua Dunia

Seorang gadis SMA pintar dan cowok nakal yang tampak tolol—dua dunia yang bertolak belakang. Namun di balik kenakalan si cowok tersembunyi masa lalu kelam dan kejeniusannya yang hilang karena tragedi keluarga. Perjalanan mereka dari benci menjadi cinta penuh dengan konflik, perubahan, dan pengungkapan masa lalu yang mengguncang. Saat keduanya bersatu, mereka tidak hanya menyembuhkan diri sendiri, tapi juga membawa perubahan besar bagi dunia pendidikan.

read more

Kamar 404: Hotel Terlarang

Traveler menyangka hanya ingin bermalam di hotel tua, namun kamar 404 menyimpan rahasia kelam. Setiap malam, ia terperangkap dalam mimpi membunuh—seolah jiwa-jiwa pembunuh berantai yang terperangkap di kamar itu merebut kendali tubuhnya. Seiring malam demi malam berlalu, kekuatan gelap makin mencengkram, dan batas antara mimpi dan kenyataan memudar. Akankah ia berhasil menahan setan-setan ini, atau tubuhnya akan sepenuhnya menjadi milik mereka?

read more

Boneka Penukar Jiwa

Seorang anak menemukan boneka kayu kuno di rumah neneknya yang ternyata berisi roh penjaga kuno era kerajaan, yang melindungi pemiliknya dengan menukar jiwa orang terdekat. Seiring ritual demi ritual gagal dan boneka retak-pecah, seluruh keluarganya satu per satu terancam kehilangan jiwa—hingga akhirnya boneka hancur total pada malam purnama. Namun ketika semua jiwa dikembalikan, tersisa satu kehampaan: siapa yang benar-benar hilang, dan kalau roh kuno kembali bangkit, apakah masa depan mereka masih bisa diselamatkan…?

read more

Asmara Sekolah: Pandangan Pertama yang Mengubah Segalanya

Rangga, siswa baru yang ceria, langsung terpikat pada Ayla, gadis misterius nan pendiam di pojok kelas. Meski Ayla sering bersikap cuek dan jaim, Rangga tak pernah menyerah. Dari sapaan gugup di kantin, catatan hati yang terselip di loker, hingga petualangan kecil di festival buku dan pantai, mereka perlahan membuka hati satu sama lain. Namun, rintangan datang: keraguan Ayla, tekanan ujian nasional, hingga desas-desus teman sekelas. Akankah cinta tulus Rangga menembus dinding malu Ayla dan membawa mereka ke kisah manis abadi?

read more

Taman Bayangan: Lorong Terakhir

Empat sahabat SMA—Dika, Sari, Rian, dan Maya—menjadikan taman bermain tua sebagai tempat bercanda usai sekolah. Tawa mereka terhenti saat lampu taman berkedip misterius, bisikan tak kasat mata memanggil nama mereka, dan bayangan mengerikan mulai mengintai. Satu per satu mereka hilang terseret kegelapan, meninggalkan Maya terpaksa menelusuri lorong-lorong rahasia di bawah taman. Ia menemukan ritual kuno, arwah terperangkap, dan cincin misterius yang memegang kunci pembebasan—namun juga mengundang kengerian lebih besar. Saat ia berjuang meloloskan diri, rumahnya justru berubah arena pertemuan arwah sahabatnya. Dalam kepanikan dan kesedihan, bisikan di telepon dan sosok di jendela menandakan: permainan belum usai. Apa yang akan terjadi saat Maya menatap lorong terakhir yang terbuka di ambang kenyataan dan mimpi buruk?

read more