Primadona Vs Pembuat Onar
Chapter 4 : Ketakutan Dewi
Saat pelajaran berlangsung, Dewi tidak bisa berhenti memikirkan tugas yang diberikan Bu Nur kepadanya. Dia harus memberanikan diri untuk mendekati Agam dan mengingatkan tentang sesi belajar mereka. Dengan hati berdebar, dia melangkah pelan-pelan menuju tempat duduk Agam dan teman-teman nakalnya.
Agam, yang sedang bercanda dan tertawa dengan teman-teman segengnya, segera memperhatikan Dewi yang mendekat. Tatapan mereka berubah menjadi sadis dan penuh ejekan, membuat Dewi gemetar dari kaki hingga tangan.
"Hei, lihat siapa yang datang," ujar salah satu teman Agam dengan nada mengejek.
Dewi mengambil napas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan keberanian. "Agam, aku ingin berbicara denganmu," katanya dengan suara gemetar.
Agam memandangnya dengan tatapan marah. "Apa yang kamu mau?"
Dewi menelan ludah, merasa ketakutan tapi harus menyampaikan pesan Bu Nur. "Bu Nur bilang, kita harus belajar bersama setelah pulang sekolah. Kamu jangan pulang dulu."
Agam yang mendengar hal tersebut langsung marah. "Apa?! Kamu pikir aku mau buang-buang waktu dengan belajar bersamamu?" Dia menghardik Dewi dengan suara keras, membuat seluruh kelas menoleh. "Pergi dari sini! Aku tidak butuh bantuanmu!"
Dewi terduduk lemas, matanya mulai berair. Agam dan teman-teman berandalnya berdiri dan mulai berjalan menjauh, meninggalkan Dewi yang ketakutan.
"Enaknya tuh cewek, mau lu apain, Gam?" salah satu teman Agam berkata dengan nada mesum sambil tertawa. "Bakalan sering berduaan sama dia. Jangan lupa bagi-bagi sama kita-kita, coy," tambah yang lain sambil tertawa lebih keras.
Dewi merasa sangat ketakutan hingga tanpa sadar air matanya menetes, hampir seperti mau kencing di celana. Dia merasa tidak berdaya dan tidak tahu harus berbuat apa. Teman-teman sekelas yang melihat kejadian itu hanya bisa menatap dengan prihatin, tapi tidak ada yang berani melawan Agam.
Setelah beberapa saat, Dewi berusaha bangkit dan kembali ke tempat duduknya. Hatinya penuh dengan ketakutan dan kecemasan. Bagaimana dia bisa mengatasi ini semua? Bagaimana dia bisa mengajar Agam jika Agam sendiri tidak mau diajar?

Si Bodoh yang Jenius
Jojo, cowok pintar yang sombong, awalnya menertawakan Maria, siswi baru cantik keturunan Chinese yang bodoh dalam pelajaran. Namun setelah dipasangkan untuk belajar bersama, Jojo perlahan kagum dengan kerja keras Maria. Maria yang dulunya selalu gagal, kini semakin berkembang berkat bimbingan Jojo. Senyuman dan semangat Maria membuat hati Jojo goyah. Semakin lama, Maria tidak hanya belajar dengan baik, tapi juga menanjak pesat hingga membuat Jojo terancam. Dari hubungan guru–murid kecil-kecilan, hubungan mereka berkembang menjadi persahabatan hangat yang penuh ketegangan batin karena persaingan.
read more
Lolongan Terakhir di Hutan Kelam
Di sebuah desa terpencil dekat hutan, serangkaian kematian brutal terjadi. Hewan ternak dan manusia ditemukan tewas dengan tubuh tercabik. Arman, seorang pemuda desa, mulai menemukan bahwa keluarganya terikat kutukan manusia serigala. Saat ayahnya berubah menjadi monster, rahasia kelam keluarga terkuak. Arman harus melawan bukan hanya ayahnya, tapi juga roh serigala purba yang berusaha mengambil alih tubuhnya. Dengan pisau bulan, ia berusaha menghentikan kutukan, namun setiap langkah justru menyeretnya semakin dalam ke dalam kegelapan.
read more
Sehabis Mencintai, Aku Belajar Melepaskan
Kisah Rania bermula dari cinta yang begitu dalam, namun meninggalkan luka yang menghancurkan. Ia berusaha bangkit di tengah kebingungan, dihadapkan pada pilihan antara Adi—cinta lama yang kembali meminta kesempatan—dan Damar, sahabat yang tulus namun diam-diam mencintainya. Di perjalanan, Rania menemukan bahwa hidup bukan hanya tentang bertahan pada kenangan, tapi juga berani membuka pintu baru. Apakah Rania akan memilih cinta yang pernah menyakitinya, atau cinta baru yang penuh ketenangan?
read more
Primadona Mengejar Pecundang
Dita, primadona dan peringkat pertama SMA Permata Kasih, awalnya menganggap Zeno sebagai siswa bodoh tak berguna. Namun saat melihat keteguhan dan potensi tersembunyi Zeno, ia justru berbalik jatuh hati dan bertekad membimbingnya. Tak disangka, Zeno bukan hanya menyusulnya, tapi mengalahkannya—baik dalam pelajaran, maupun dalam permainan perasaan......
read more
Bukan Untuk Kita Bertiga
Rani, Dira, dan Aldo bersahabat sejak kuliah. Namun semuanya mulai berubah saat Rani diam-diam jatuh cinta pada Aldo, yang ternyata memiliki perasaan pada Dira. Dira, yang menyadari hal itu, mencoba menjauh demi menjaga persahabatan mereka, tapi justru menyebabkan konflik batin yang lebih besar. Kisah ini menggambarkan cinta yang tidak bisa dimiliki tanpa menghancurkan sesuatu yang lain.
read more
Bukan Gamon
Vira baru saja putus dari Hamdan dan merasa dunia runtuh. Ia gagal move on, hingga Hadnyan—teman mantan yang dikenal cuek dan introvert—tiba-tiba muncul dalam hidupnya. Sifat Hadnyan yang suka jahil tapi tidak pernah benar-benar hadir membuat Vira bimbang: nyaman, tapi terluka. Siklus hadir-menghilang Hadnyan membuat Vira kelelahan secara emosional, hingga akhirnya ia memutuskan untuk pergi. Namun, Hadnyan yang selama ini diam mulai berubah. Perasaan mulai jujur disampaikan, luka mulai diobati.
read more