Sehabis Mencintai, Aku Belajar Melepaskan
Chapter 1 : Hati yang Terpikat di Sudut Kampus
Angin musim semi berbisik lembut membawa kelopak sakura beterbangan di antara gedung-gedung kampus. Rania meneguhkan genggaman pada strap tas kulitnya, langkahnya terhenti di depan koridor fakultas sains. Matanya tertarik pada sosok tinggi berdiri di balik tumpukan buku tua di pintu perpustakaan - rambut hitam agak acak, kacamata bundar yang meluncur ke ujung hidung, dan jaket bomber usang yang terlalu besar untuk tubuhnya.
Dia melihat jam tangan kulitnya yang sudah pudar - pukul 2:17 siang. Waktu yang sama seperti kemarin, dan tiga hari sebelumnya. Ritual diam-diamnya mengamati pria itu menjadi bagian baru dari rutinitas kuliah. Kaki Rania bergerak sendiri ketika melihatnya berjalan menyusuri trotoar dengan sepatu sneaker putih yang sudah kekuningan.
Hujan mendadak turun ketika mereka berdua terjebak di bawah atap kantin kampus yang bocor. Rania bisa mencium aroma buku tua dan sedikit kayu manis dari arahnya. "Kamu dari fakultas sastra, kan?" Suaranya lebih dalam dari yang dia bayangkan, membuat jantungnya berdebar tidak karuan. "Aku sering lihat kamu baca buku puisi di taman."
Rania tersedak minumannya. "A-Aku..." Bibirnya bergetar membentuk senyum gugup. "Kamu memperhatikan?" Tanyanya seperti bisikan. Adi hanya mengangguk pendek, jari-jarinya yang panjang memainkan label botol air mineral yang sudah kusam. "Buku itu bagus. 'The Palm-Wine Drinkard' kan?"
Hujan semakin deras ketika percakapan mereka mengalir tentang buku-buku tua, musik klasik yang Adi mainkan di gereja kecil dekat asrama, dan bagaimana dia bekerja paruh waktu di toko reparasi radio untuk membayar uang kuliah. Mata Rania tak bisa lepas dari cara bibirnya yang tipis itu tersenyum malu-malu setiap kali dia cerita tentang koleksi kaset lawasnya.
Ketika langit mulai cerah, Rania menyadari betapa dekatnya mereka sekarang - bahu mereka hampir bersentuhan, dan dia bisa melihat bintik-bintik kecil di pipi Adi yang ternyata bintik-bintik bekas jerawat. "Besok..." Adi membersihkan suaranya, "Aku biasa ke toko buku bekas di Jalan Merak setiap Sabtu. Kalau kamu mau..." Tangannya menggaruk-garuk belakang leher yang mulai memerah.
Di dalam bus yang mengantarnya pulang, Rania menyandarkan kepala pada jendela yang berembun. Jari-jarinya mengetuk-ngetuk kaca mengikuti irama debar jantungnya yang masih tak beraturan. Bau kayu manis dan kertas tua itu seperti masih melekat di seragam kampusnya.


Si Bodoh yang Jenius
Jojo, cowok pintar yang sombong, awalnya menertawakan Maria, siswi baru cantik keturunan Chinese yang bodoh dalam pelajaran. Namun setelah dipasangkan untuk belajar bersama, Jojo perlahan kagum dengan kerja keras Maria. Maria yang dulunya selalu gagal, kini semakin berkembang berkat bimbingan Jojo. Senyuman dan semangat Maria membuat hati Jojo goyah. Semakin lama, Maria tidak hanya belajar dengan baik, tapi juga menanjak pesat hingga membuat Jojo terancam. Dari hubungan guru–murid kecil-kecilan, hubungan mereka berkembang menjadi persahabatan hangat yang penuh ketegangan batin karena persaingan.
read more
Lolongan Terakhir di Hutan Kelam
Di sebuah desa terpencil dekat hutan, serangkaian kematian brutal terjadi. Hewan ternak dan manusia ditemukan tewas dengan tubuh tercabik. Arman, seorang pemuda desa, mulai menemukan bahwa keluarganya terikat kutukan manusia serigala. Saat ayahnya berubah menjadi monster, rahasia kelam keluarga terkuak. Arman harus melawan bukan hanya ayahnya, tapi juga roh serigala purba yang berusaha mengambil alih tubuhnya. Dengan pisau bulan, ia berusaha menghentikan kutukan, namun setiap langkah justru menyeretnya semakin dalam ke dalam kegelapan.
read more
Sehabis Mencintai, Aku Belajar Melepaskan
Kisah Rania bermula dari cinta yang begitu dalam, namun meninggalkan luka yang menghancurkan. Ia berusaha bangkit di tengah kebingungan, dihadapkan pada pilihan antara Adi—cinta lama yang kembali meminta kesempatan—dan Damar, sahabat yang tulus namun diam-diam mencintainya. Di perjalanan, Rania menemukan bahwa hidup bukan hanya tentang bertahan pada kenangan, tapi juga berani membuka pintu baru. Apakah Rania akan memilih cinta yang pernah menyakitinya, atau cinta baru yang penuh ketenangan?
read more
Primadona Mengejar Pecundang
Dita, primadona dan peringkat pertama SMA Permata Kasih, awalnya menganggap Zeno sebagai siswa bodoh tak berguna. Namun saat melihat keteguhan dan potensi tersembunyi Zeno, ia justru berbalik jatuh hati dan bertekad membimbingnya. Tak disangka, Zeno bukan hanya menyusulnya, tapi mengalahkannya—baik dalam pelajaran, maupun dalam permainan perasaan......
read more