Bisikan di Lorong Gelap
Chapter 2 : Bisikan Maut
Udara di kota kecil itu terasa semakin menggigit setiap malam. Aidan merasakan kegelisahan yang tak terelakkan setiap kali ia berjalan melewati jalan-jalan sepi. Kasus pembunuhan aneh yang ia temukan tidak hanya membuatnya penasaran, tetapi juga membawa ketakutan yang tak terkatakan. Korban-korban yang ditemukan selalu menunjukkan ekspresi ketakutan yang tak wajar, seolah mereka telah melihat sesuatu yang mengerikan sebelum ajal menjemput.
Namun, yang paling membuat Aidan bingung adalah kesaksian saksi mata. Beberapa warga yang tinggal dekat dengan lokasi kejadian mengaku mendengar bisikan aneh menjelang pembunuhan terjadi. Bisikan itu, menurut mereka, terdengar seperti suara yang tak jelas, namun penuh dengan ancaman. Meski Aidan mencoba meyakinkan dirinya bahwa itu hanya ilusi atau ketakutan yang berlebihan, ia tidak bisa mengabaikan pola yang muncul.
Salah satu korban terbaru adalah seorang wanita paruh baya bernama Clara. Tubuhnya ditemukan tergeletak di lantai kamar mandi rumahnya, dengan wajah yang sama-sama penuh ketakutan. Aidan memeriksa kembali laporan saksi. Seorang tetangga mengaku mendengar bisikan yang sangat pelan di sekitar rumah Clara malam itu. "Seperti ada yang berbicara dalam bahasa asing," kata tetangga itu dengan mata yang masih dipenuhi ketakutan.
Aidan memutuskan untuk mengunjungi rumah Clara lagi, kali ini di malam hari. Ia berdiri di depan rumah itu, menatap ke arah jendela kamar mandi di lantai dua. Tiba-tiba, angin dingin berhembus kencang, dan Aidan merasa ada sesuatu yang menatapnya dari dalam. Ia mencoba mengabaikan perasaan itu, tetapi ketika ia mendekat, suara bisikan pelan mulai terdengar. Suara itu begitu lembut, namun jelas ada. Aidan membeku, jantungnya berdegup kencang. Bisikan itu semakin keras, seolah mendekatinya, dan ia merasa ada tangan dingin menyentuh bahunya. Dengan cepat, Aidan berlari menjauh, meninggalkan rumah itu dengan perasaan takut yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Now You’re My Favorite Hello
Aisha, siswi baru di SMA, terjebak dalam dinamika hati antara Rian—sahabat sekaligus cinta pertamanya—dan sang kakak kelas misterius yang selalu menyapanya dengan hangat. Saat proyek, lomba, dan momen-momen tak terduga mempererat mereka, pilihan sulit menanti di akhir. Di malam purnama terakhir sebelum keputusan terungkap, hati Aisha bergetar: akankah ia memilih kenyamanan bersama Rian, atau keberanian merespons sapaan hangat sang kakak kelas? perjalanan mereka berujung pada satu momen yang menentukan segalanya…
read more
Menara Seratus.
Di tengah dunia yang diliputi kabut dan keputusasaan, berdiri sebuah menara raksasa yang menjulang hingga menembus awan: Menara Seratus. Tidak ada yang tahu siapa yang membangunnya, atau apa yang tersembunyi di lantai teratasnya. Tapi legenda mengatakan, siapa pun yang berhasil mencapai lantai ke-100 akan diberikan satu hal — apa pun yang paling diinginkan hatinya. Ratusan petarung, penyihir, pemburu, dan bahkan bangsawan telah mencoba mendaki menara itu. Sebagian kembali gila. Sebagian menghilang. Dan sebagian... menjadi legenda.
read more
Perjalanan Sunyi Goblin: Dari Level-1 Jadi Bos Rahasia
Siapa sangka sesosok goblin yang dikira bodoh itu sejatinya menarik benang merah sistem dunia, melesat mengumpulkan EXP dari balik bayangan, hingga akhirnya segala bug dan cheat yang ia tanam malah membuatnya menjadi sosok yang paling ditakuti—bukan sebagai pahlawan, tetapi sebagai bos rahasia yang tak pernah terlihat oleh pemain lain
read more
Langit dan Luka: Kisah Cinta Dua Dunia
Seorang gadis SMA pintar dan cowok nakal yang tampak tolol—dua dunia yang bertolak belakang. Namun di balik kenakalan si cowok tersembunyi masa lalu kelam dan kejeniusannya yang hilang karena tragedi keluarga. Perjalanan mereka dari benci menjadi cinta penuh dengan konflik, perubahan, dan pengungkapan masa lalu yang mengguncang. Saat keduanya bersatu, mereka tidak hanya menyembuhkan diri sendiri, tapi juga membawa perubahan besar bagi dunia pendidikan.
read more
Kamar 404: Hotel Terlarang
Traveler menyangka hanya ingin bermalam di hotel tua, namun kamar 404 menyimpan rahasia kelam. Setiap malam, ia terperangkap dalam mimpi membunuh—seolah jiwa-jiwa pembunuh berantai yang terperangkap di kamar itu merebut kendali tubuhnya. Seiring malam demi malam berlalu, kekuatan gelap makin mencengkram, dan batas antara mimpi dan kenyataan memudar. Akankah ia berhasil menahan setan-setan ini, atau tubuhnya akan sepenuhnya menjadi milik mereka?
read more
Boneka Penukar Jiwa
Seorang anak menemukan boneka kayu kuno di rumah neneknya yang ternyata berisi roh penjaga kuno era kerajaan, yang melindungi pemiliknya dengan menukar jiwa orang terdekat. Seiring ritual demi ritual gagal dan boneka retak-pecah, seluruh keluarganya satu per satu terancam kehilangan jiwa—hingga akhirnya boneka hancur total pada malam purnama. Namun ketika semua jiwa dikembalikan, tersisa satu kehampaan: siapa yang benar-benar hilang, dan kalau roh kuno kembali bangkit, apakah masa depan mereka masih bisa diselamatkan…?
read more
Asmara Sekolah: Pandangan Pertama yang Mengubah Segalanya
Rangga, siswa baru yang ceria, langsung terpikat pada Ayla, gadis misterius nan pendiam di pojok kelas. Meski Ayla sering bersikap cuek dan jaim, Rangga tak pernah menyerah. Dari sapaan gugup di kantin, catatan hati yang terselip di loker, hingga petualangan kecil di festival buku dan pantai, mereka perlahan membuka hati satu sama lain. Namun, rintangan datang: keraguan Ayla, tekanan ujian nasional, hingga desas-desus teman sekelas. Akankah cinta tulus Rangga menembus dinding malu Ayla dan membawa mereka ke kisah manis abadi?
read more
Taman Bayangan: Lorong Terakhir
Empat sahabat SMA—Dika, Sari, Rian, dan Maya—menjadikan taman bermain tua sebagai tempat bercanda usai sekolah. Tawa mereka terhenti saat lampu taman berkedip misterius, bisikan tak kasat mata memanggil nama mereka, dan bayangan mengerikan mulai mengintai. Satu per satu mereka hilang terseret kegelapan, meninggalkan Maya terpaksa menelusuri lorong-lorong rahasia di bawah taman. Ia menemukan ritual kuno, arwah terperangkap, dan cincin misterius yang memegang kunci pembebasan—namun juga mengundang kengerian lebih besar. Saat ia berjuang meloloskan diri, rumahnya justru berubah arena pertemuan arwah sahabatnya. Dalam kepanikan dan kesedihan, bisikan di telepon dan sosok di jendela menandakan: permainan belum usai. Apa yang akan terjadi saat Maya menatap lorong terakhir yang terbuka di ambang kenyataan dan mimpi buruk?
read more